Rabu, 27 Februari 2013

Asal-Usul Bunga Bank


Siapa yang tidak mengenal bunga. Disetiap aspek kehidupan tidak terlepas dari adanya simpan pinjam yang dilakukan pihak perbankan. Disini kita akan mengulas mengenai bunga bank dan bagaimana bunga ini diciptakan. Peranan bunga juga akan membawa dampak negatif bagi kehidupan, dan dampak apakah itu? Pada artikel ini akan mengulasnya secara singkat mengenai kinerja bunga dan monopoli yang sedikit sekali diketahui oleh masyarakat.

Sekarang ini setiap orang yang membutuhkan modal memerlukan yang namanya uang. Hampir setiap warga masyarakat yang membutuhkan biaya untuk membangun rumah, membuat bisnis, serta menciptakan usaha pasti butuh uang. Sayangnya, dewasa ini kebutuhan uang disuplai dari bank yang selalu menerapkan sistem berbunga.
Asal-Usul Bunga
Sebelum orang mengenal uang, mereka selalu menggunakan sistem barter. Sistem ini memang cukup efektif dan berperan penting di dalam kehidupan masyarakat. Barang yang ditukar dapat diganti dengan barang yang diinginkan. Setelah sekian lama, muncul masalah baru dari sistem barter yaitu orang yang ingin membeli barang tertentu tidak bisa ditukar dengan barang miliknya. Menukar 15 ekor ayam memang bisa ditukar dengan 1 gerobak. bagaimana jika kita ingin menukar 4 ekor ayam? Apakah akan ditukar dengan seperempat gerobak? hal itu tidak mungkin.
Masalah tersebut mulai difikirkan oleh salah seseorang yang kelak akan mengubah sistem barter menjadi sistem kurs uang yang terjadi seperti sekarang ini. Sebut saja Tuan X. Tuan X adalah seorang pengrajin emas yang mana mereka senantiasa melakukan penambangan emas sebagai penghasilan utama.
Melihat kejadian yang dilakukan penduduk dari sistem barter, akhirnya Tuan X memiliki rencana untuk membuat kebijakan baru. Seluruh lapisan masyarakat diberi undangan untuk hadir dilapangan besar. Para menteri, pejabat pemerintahan, hingga rakyat jelata datang menghadiri udangan Tuan X yang akan memberikan arahan mengenai sistem kurs uang ini.
“Sistem barter telah memberikan kelemahan dalam model transaksi saat ini. Anda semua yang hadir mengetahui betapa sulitnya menukarkan benda kecil dengan benda yang terlalu besar sehingga harus menunggu waktu mengumpulkan benda-benda tersebut supaya nilainya sama. Saya punya sistem baru yang akan merubah tukar-menukar benda menjadi lebih efektif yang disebut alat tukar Emas”. Tuan X melanjutkan, “Semua orang tahu, Emas sulit di dapat, dan keberadaan pada alam tidak berlimpah yang menjadikan nilai emas selalu naik”.
Pada akhirnya orang-orang setuju alat tukar diganti menggunakan emas. Semua orang bangga dan senang sekali dengan adanya alat tukar emas ini, orang-orang dapat membeli dan menjual apapun tanpa terpatok dari ukuran dan barang yang ingin ditukarkan. Tuan X berkata “Uang Emas ini akan dibuat unik dan berbeda yang tidak bisa dijiplak atau ditiru oleh orang lain, sehingga hanya uang emas inilah yang benar-benar dapat dimanfaatkan untuk ditukarkan dengan barang. Setiap uang yang saya pinjamkan harus dikembalikan pada tahun depan beserta tambahan 5% sebagai hasil jerih payah saya dalam pembuatan uang tersebut”.
Seluruh rakyat setuju dan mengiyakan Tuan X. Segeralah saat itu setiap orang mendapatkan pinjaman uang dari Tuan X dan digunakan dalam jual beli barang dagangan. Awalnya mereka suka sekali bisa membeli apapun dan bisa mendapatkan barang yang diinginkannya. Namun setelah satu tahun berlalu kini harus mengembalikan pinjaman beserta tambahan 5%nya.
Mereka yang memiliki lebih dapat mengembalikan secara penuh beserta tambahannya. Sedangkan mereka yang tidak memiliki banyak uang emas akhirnya tidak kuat bayar. Masyarakat yang tidak banyak uang mulai merasakan pahitnya berhutang. Jaminan mulai disita oleh Tuan X, rumah dan aset-aset lainnya mulailah diambil alih.
Kesimpulan
Sistem barter memiliki banyak kelemahan dimana barang yang harus ditukarkan memiliki nilai yang sama dengan barang yang dipertukarkan. Kelemahan tersebut bisa diatasi dengan nilai kurs uang. Namun ternyata alat tukar ini disalahgunakan dengan memakai bunga. Sistem bunga dengan cara mengembalikan pinjaman beserta tambahannya merupakan langkah yang menguntungkan pihak pembuat uang dan merugikan pihak peminjam.
http://www.seputarforex.com

Sabtu, 23 Februari 2013

Pertahankan UangMu sebelum Market MencurangiMu


Uang itu kan ibarat sebagai nyawa. Bisa makan, minum, ataupun melakukan aktifitas apapun akan membutuhkan yang namanya uang. Sampai buang hajad ke toilet umum pun harus bayar. Jadi penggambarannya uang sudah dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Jika uang memang sebuah nilai paling berharga, apakah Anda rela uang yang sudah disimpan tiba-tiba hilang begitu saja? Terjambret atau dicuri misalnya, tentu saja Anda tak akan rela.



Orang melakukan pembunuhan biasanya karena ekonomi, uang juga kan. Orang melakukan tipu menipu juga ujung-ujungnya karena uang. Dan orang sampai melakukan bunuh diri pun karena terbelit hutang tak bisa bayar, itu juga karena uang. Jadi sekali lagi, apakah Anda rela uang yang sudah disimpan, dikumpulkan, akhirnya lenyap begitu saja?

DicuriKita akan mencoba sekuat tenaga menemukan pencuri ayam di kampung. Kalau sudah ketemu beramai-ramai dibantai dan dihajar masa. Kita juga tak segan-segan berantem karena uang satu-satunya dirampas perampok dijalanan sampai terkadang kena tusuk akibat mempertahankan uang tersebut.

Jika tidak mampu baru deh “tolong... tolong.. jambreet” he he... biasalah ibu-ibu muda di deket mall selalu berteriak kalau kena jambret. Ya mungkin mereka lagi butuh duit untuk belanja keperluan keluarga. Kalau uangnya dirampas pasti nyesel kan. Akhirnya lapor polisi, pokoknya uang yang dirampas itu harus kembali. Begitulah kira-kira gambaran bagi orang yang merasa tercuri.

Diambil MarketNamun anehnya, kita trading terkadang tidak memperdulikan seberapa banyak uang yang telah lenyap diforex. Percaya atau tidak banyak trader akan melakukan deposit kembali karena ingin mendapatkan manisnya widrawal. Sayangnya mereka tidak menyesal seperti saat kejambret didunia nyata.

Kalau mau lapor, ya lapor kepada siapa.. Lha wong kita juga tahu hilangnya uang karena market “sedang turun tajam”.  Alasan tersebut sebetulnya tidak masuk akal, karena turun tajam uang kita melayang...he he... seharusnya entah turun tajam, atau naik tinggi sekali pun tidak masalah, dan uang kita tetep utuh.. he he... karena belum open posisi kali yah...

Begini deh menguasai trading itu identik dengan mampu memakai analisis. Setuju ya? Tetapi menguasai analisis saja tidak cukup. Kita harus mampu mempertahankan uang kita yang sudah didapatkan dari market, dan tugas kita hanya melindunginya supaya tidak dicuri market lagi.

Biasanya kita itu getol sekali mempelajari analisa teknik ataupun analisa fundamental. Benar kan.. semua forum bahas itu semua dan paling ramai dibicarakan adalah strateginya. Tapi.... kalau tidak bisa mengamankan uang yang sudah didapatkan, tetep saja jadi rugi lagi.

Coba deh cari orang yang pinter trading, mereka akan tepat open posisi, jago pokoknya dalam analisa. Bisa open langsung profit dan tanpa floating-floatingan. Tapi tiba-tiba market datang dalam satu waktu, wusss.... open posisinya ilang semua dan akun jadi 0.08 sen... ha ha.. itu bukti bahwa mereka belum bisa mengamankan modal.

Namun berbeda jika kita trading biasa, ndak perlu lah jadi jago-jagoan, atau saat open selalu tepat jitu. Kita trading biasa namun terpenting adalah apapun yang sudah didapat mampu melindunginya. Walaupun profit kecil misalnya tidak masalah, secara kontekstual kita sudah terhindar dari pencopetan market. Itulah yang disebut money management.

Jumat, 22 Februari 2013

Trend, Margin and Patience


Memangnya apa sih hubungan antara trend, margin dan kesabaran? Yah, terus terang saya hanya tiba-tiba teringat pesan mentor saya, bahwa 3 hal tersebut adalah dasar-dasar utama yang harus dipahami dan dikuasai untuk menjadi trader yang baik :-) Ok, mari kita simak satu per satu yah… Trend Trend adalah hal penting pertama yang harus dipahami oleh seorang trader.


Dengan memahami trend, kita bisa mengambil posisi yang “tepat”. Bukankah pertanyaan yang selalu ada dalam benak seorang trader adalah: “buy ato sell nih?” Nah kaann… Pertanyaan tersebut tentu saja bisa terjawab apabila kita mengetahui trend yang sedang terjadi. Jadi dengan memahami trend, satu masalah mendasar dalam bertrading sudah terpecahkan Nah sekarang masalahnya adalah: bagaimana sih mengetahu trend yang terjadi? Ehm, kalau tentang bagaimana mengetahui trend yang sedang terjadi, berarti kita membicarakan indicator nih.. Ok, ada beberapa indicator sederhana yang bisa kita gunakan untuk mengidentifikasi trend, misalnya moving average (dengan berbagai macam variannya) dan parabolic SAR. Anda bisa memilih diantara berbagai macam varian maupun periode moving average sesuai dengan kebutuhan anda Atau, anda bisa menggunakan indicator yang lebih sederhana adan mudah dibaca seperti parabolic SAR. Eh, atau anda juga bisa mencoba metode average market ala mastah kampus trader tuh Tinggal pilih aja kok… mana yang paling cocok bagi anda


Oya, satu hal pasti, just follow the trend, ‘cause… trend is your friend Jangan coba menentang trend, kalau anda gak pengen posisi anda terfloating gak jelas dalam waktu yang gak tentu… Percaya deh… soalnya saya pernah mengalami, gara-gara sok yakin dengan analisis (ala saya sendiri ) yang hasilnya bertentangan dengan trend yang sedang terjadi, dan berarkhir dengan “sukses” bikin ludes account alias  MC… xixixi Jadi, sudahlah… Ikuti saja trend yang sedang terjadi. Gak apa-apa kok dibilang ikut-ikutan market juga yang penting kan profit Margin Pertanyaan kedua yang ada dalam benak seorang trader (setelah mengetahui posisi yang akan diambil) adalah: “berapa lot nih?” Nah, untuk menjawab pertanyaan ini, anda harus memahami prinsip yang kedua, yaitu margin.

Kemampuan margin management sangatlah penting untuk dikuasai seorang trader. Kemampuan analisis yang sebagus apapun tidak akan berguna kalau tidak disertai dengan kemampuan mengelola margin. Jadi, jika anda menginginkan account anda “panjang umur”, ingatlah untuk selalu displin mengelola margin anda Patience Prinsip yang terakhir ini berhubungan dengan aspek psikologis.

Trader yang baik adalah trader yang sabar. Yah, terus terang…  saya (tadinya) bukan orang yang sabar termasuk juga saat trading Jadi, saya (dulu) sering main hantam dan main sabet saat masuk market. Nah, akhirnya masalah kesabaran inilah yang pertama kali ditekankan oleh mentor saya Saya yang tadinya trading hanya secara impulsive plus awut-awutan Oleh beliau kemudian diarahkan untuk menjadi swinger trader yang mematuhi trading plan. Susah gak tuh? Wew… jangan tanya… main tabrak gara-gara tangan gatel pengen OP sering juga kejadian tuh… ehh, tapi sejalan dengan waktu, kesabaran akhirnya mulai juga muncul kok… (ngakunyaaaa… xixixi&hellip

Anyway, ketiga prinsip di atas: trend, margin & patience seharusnya memang anda perhatikan dengan sungguh-sungguh kalau anda pengin menjadi trader yang baik Jangan berhenti untuk terus belajar, mencoba, belajar dan mencoba… Happy trading